Posted by : halimah siti
Minggu, 18 Maret 2012
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka.
Masa remaja adalah saat dimana seorang anak mulai menjadi dewasa. Dia akan mencari jati diri atau akan menentukan bagaimana ia di masa yang akan datang. Dalam mencari jati diri tersebut sang anak akan mengalami perubahan-perubahan dalam hidupnya seperti sikap dan kejiwaannya. Seorang anak yang baru memasuki masa remaja akan mengikuti dan meniru hal-hal yang sedang populer atau sedang ngetrend untuk mengetahui apakah ia cocok dengan trend tersebut. Yang menjadi masalah adalah apakah hal yang di tiru itu baik atau buruk. Jika hal yang baik ditiru maka tidak akan menjadi masalah, sebaliknya jika hal yang buruk maka akan menjadi masalah dan harus ditangani.
Salah satu masalah sosial yang ada di masyarakat adalah kenakalan remaja. Kenakala remaja memang bukan hal yang langka lagi. Banyak anak-anak yang terlibat berbagai masalah seperti mencoret tembok, berdandan berlebihan, pencurian, pembunuhan, seks diluar nikah, pelanggaran norma sosial, tawuran antarpelajar, mabuk-mabukan, memakai narkoba, dan masih banyak lagi.
Perkembangan fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita. Perubahan fisik dapat berhubungan dengan penyesuaian psikologis; beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi dewasa di usia dini lebih baik dalam menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang menjadi dewasa lebih lambat.
Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.
Salah satu permasalahan pada diri remaja
1.kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan
2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
Cara Penanggulan Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah kelainan dalam tingkah laku serta perbuatan remaja yang bersifat asosial bahkan anti sosial dan pelanggaran atas norma agama, sosial dan norma hukum.
Mengapa terjadi kenakalan remaja? Banyak faktor penyebabnya antara lain masalah broken home, krisis kewibawaan orang tua dan guru, hubungan yang tidak komunikatif dalam keluarga, kurangnya sosial kontrol orang tua. Selain itu kuatnya perwujudan melawan otoritas, konsumerisme, masalah putus sekolah dan kurangnya lapangan pekerjaan serta urbanisasi.
Yang perlu dipecahkan sekarang ialah mencari cara penanggulangan terhadap kenakalan remaja ini. Beberapa penanggulangan diantaranya ialah :
- Peran agama, yaitu menanamkan sikap hidup beragama, memberi pengertian agar remaja menghayati segala norma agama dan harus mematuhinya secara konsekuen. Mereka diajak berfikir dan bersikap untuk merealisasikan seluruh ketentuan beragama, baik yang bersifat vertikal (hubungan manusia dengan Allah) maupun yang bersifat horisontal (hubungan sesama manusia dan alam). Dengan dilandasi norma agama, setiap sikap, tindak dan perbuatan akan selalau terkendali. Hanya dengan landasan agama para remaja tidak sekedar hidup untuk hidup, tetapi segala kehidupan yang dijalaninya semata-mata untuk sesuatu yang lebih luhur. Setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan kepada Allah Sang Pencipta kehidupan ini.
- Peranan orang tua sangat penting. Kini orang tua harus lebih canggih mendidik anak, lebih ilmiah. Orang tua perlu membaca, mengikuti kursus atau ceramah yang berkaitan dengan urusan remaja sehingga dapat menentukan posisi yang tepat demi kemajuan anak-anaknya. Orang tua perlu bersikap terbuka tentang segala persoalan keluarga sehingga anak merasa sebagai bagian yang punya arti yang harus turut mempertanggungjawabkan keluarganya. Orang tua perlu memberi contoh tentang hidup rukun, jujur, sopan dan demokratis. Orang tua harus menjadi sumber motivasi bagi anaknya.
- Peranan sekolah mutlak perlu yaitu secara periodik mengadakan pembahasan masalah remaja bersama psikolog dan orang tua murid/siswa untuk saling memberi informasi. Sekolah harus mempunyai peta kerawanan siswa, menciptakan suasana disiplin tetapi bukan disiplin yang mati.
- Pengembangan kreativitas, sangat penting untuk menyalurkan bakat terpendam yang terkadang remaja sendiri kurang tahu memanfaatkannya. Bakat ini perlu digali dan dikembangkan baik di sekolah atau dalam organisasi remaja. Dengan kreativitas dan karya nyata akan mempertebal rasa percaya diri bagi para remaja.
Hal-hal yang dapat mengatasi kenakalan remaja, yaitu:
a) Keluarga harus lebih memerhatikan anak dan memantau semua kegiatan yang dilakukanya sehingga dapat mencegah hal yang tidak diinginkan.
b) Mencari teman yang memiliki sifat baik untuk bergaul.
c) Mengubah pikiran anak agar sadar dan tidak membuat masalah.
Alasan nya :
a) kecemburuan sosial
b) kecemburuan ekonomi
c) anak terlalu bebas bergaul
d) kurang perhatian dari orang tua
contoh :
a) Melawan orang tua dan guru
b) Kebut-kebutan di jalanan
c) Geng motor
d) Penyalahgunaan narkotika
e) Perilaku seksual pranikah
f) Perkelahian antar pelajar