Minggu, 01 Desember 2013
AKU
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
15 Tips Menjadi Penulis Handal
1. Pilih sepuluh orang yang Anda kenal
dan deskripsikan setiap orang itu dalam satu kalimat.
2. Rekam acara bincang-bincang di radio dengan durasi lima menit.
Tulis dialognya dan tambahkan deskripsi naratif untuk pembicara yang ada di
rekaman, beserta sikapnya, seolah-olah Anda sedang mengatur adegan drama.
3. Tulis biografi Anda sendiri sepanjang lima ratus kata.
4. Tulis surat kematian Anda sendiri. Buat daftar semua prestasi
yang telah Anda capai. Tulislah seakan-akan Anda mati hari ini, atau lima puluh
tahun (atau lebih) kemudian.
5. Deskripsikan kamar Anda dengan tiga ratus kata.
6. Tulis wawancara
fiksi dengan Anda sendiri, teman Anda, selebritis, atau karakter khayalan.
Tulis wawancara itu dalam gaya tulisan majalah atau publikasi yang benar (atau
salah), seperti Time, People, Rolling Stone, Cosmopolitan, Seventeen, atau
Maxim.
7. Pilih koran atau tabloid supermarket. Pilih artikel yang
menurut Anda menarik dan gunakan artikel itu sebagai dasar untuk menulis sebuah
cerita.
8. Tulis buku harian seorang karakter khayalan.
9. Cari sebuah paragraf dari buku — buku favorit atau bukan — dan
tulis kembali isi paragraf itu dalam gaya tulisan yang berbeda, seperti noir,
roman gothik, fiksi picisan, atau cerita horor.
10. Pilih seorang penulis, yang Anda sukai meski bukanlah favorit
Anda, dan buat daftar berisi hal-hal yang Anda suka dari cara penulis itu
menulis. Ingatlah terlebih dahulu tulisan penulis itu tanpa membaca ulang
tulisannya. Setelah Anda selesai membuat daftar itu, baca kembali tulisan
penulis itu dan periksa apakah Anda melewatkan sesuatu hal atau apakah yang
Anda daftar tidak benar. Analisa elemen-elemen apa yang ada dalam gaya tulisan
penulis, yang dapat Anda terapkan pada tulisan Anda sendiri. Serta
elemen-elemen apa yang sebaiknya tidak atau tidak bisa Anda terapkan. Ingatlah
bahwa gaya tulisan Anda berbeda dari tulisan orang lain. Anda sebaiknya hanya
berpikir bagaimana Anda dapat membuat gaya tulisan Anda menjadi lebih baik.
Jangan pernah menirukan gaya tulisan orang lain dalam satu atau lebih latihan
menulis.
11. Cari karya tulisan yang pernah Anda tulis menggunakan orang
pertama, dan tuliskan kembali dengan orang ketiga, atau vice-versa. Anda juga
dapat melatih diri dengan mengganti keterangan waktu, narator, dan
elemen-elemen lain. Jangan melakukan latihan ini pada satu buku penuh. Lakukan
latihan ini pada karya tulisan yang lebih pendek. Sekalinya Anda sudah memakai
suatu gaya tulisan, jangan pernah berganti lagi atau Anda hanya akan
menghabiskan waktu untuk menulis ulang, bukan menulis.
12. Cobalah untuk mengingat kenangan masa kecil Anda. Tulis semua
yang dapat Anda ingat. Tulis ingatan-ingatan itu sebagai suatu adegan. Anda
dapat melakukan itu dengan perspektif Anda sekarang atau perspektif Anda saat
masih kecil dulu.
13. Ingat perdebatan yang pernah Anda alami dengan orang lain.
Tulis perdebatan itu dari sudut pandang orang dengan siapa Anda berdebat. Ingat
bahwa intinya adalah melihat perdebatan itu dari sudut pandang orang lain,
bukan sudut pandang Anda. Ini adalah latihan menulis pemikiran orang lain,
bukan untuk membuktikan Anda salah atau benar.
14. Deskripsikan suatu tempat dengan dua ratus kata. Anda dapat
menggunakan semua indra yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu,
tapi jangan gunakan indra penglihatan. Anda dapat mendeskripsikan rasa, suara,
suasana, bahkan bau sesuatu. Cobalah untuk menulis dengan cara seperti itu
sehingga pembaca benar-benar dapat membayangkan suatu tempat sampai dengan
detail-detailnya.
15. Duduklah di rumah makan atau tempat ramai, kemudian tulis
penggalan-penggalan percakapan yang Anda dengar. Dengarkan orang-orang yang ada
di sekitar Anda — bagaimana mereka berbicara dan kata-kata apa yang mereka
gunakan. Sekalinya Anda telah melakukan hal ini, Anda dapat berlatih untuk
menyelesaikan percakapan mereka. Tulis apa yang akan terjadi selanjutnya pada
percakapan itu menurut versi Anda. Sesuaikan gaya bahasanya.
Diterjemahkan dari:
Nama situs : Writer`s Resource Center
Judul artikel : Fifteen Craft Exercises for Writers Stumble it!
Penerjemah : Dian
Sumber :
http://pelitaku.sabda.org/lima_belas_latihan_menuju_penulis_andalKamis, 03 Oktober 2013
Hallow:) Assalamu'alaikum ..
hei hei gimana kabarnya? This is my Blog terserah saya mau ngapain aja di blog saya Piiss :D
Welcome to My Blog
Tujuan saya membuat blog ini agar bisa mensharekan ilmu2 dan apapun yang bisa memberitahukan kepada anda-_anda semua yang asalnya tidak tahu menjadi tahu.
Nama saya Siti Nurhalimah
facebook :akhwat.nurhalimah
twitter :@sitiies_09
Cita-cita :aku ingin menjadi seorang penulis,pengusaha,guru. Amien
Itu sekilas tentang saya..
hei hei gimana kabarnya? This is my Blog terserah saya mau ngapain aja di blog saya Piiss :D
Welcome to My Blog
Tujuan saya membuat blog ini agar bisa mensharekan ilmu2 dan apapun yang bisa memberitahukan kepada anda-_anda semua yang asalnya tidak tahu menjadi tahu.
Nama saya Siti Nurhalimah
facebook :akhwat.nurhalimah
twitter :@sitiies_09
Cita-cita :aku ingin menjadi seorang penulis,pengusaha,guru. Amien
Itu sekilas tentang saya..
Minggu, 10 Februari 2013
PENDIDIKAN DALAM PERSATUAN ISLAM
Oleh:
Dr. H.Dedeng Rosidin, M.Ag.
Jam’iyyah Persatuan Islam (Persis)
•Didirikan1923diBandungolehsekelompokumatIslamyangtertarikpadakajiandanaktivitaskeagamaan.
•Muncul karena tuntutan perkembangan kebangkitan dunia Islam.
•Oleh Ibnu Taimiyah (1263-1328), gerakan semacam itu disebut “Muhyi Aśar al-Salaf”, membangkitkan kembali ajaran-ajaran sahabat Rasul dan tâbi„in, berpedoman Alquran dan Sunah Rasulullah.
•Dilanjutkan oleh muridnya Ibnu Qayyim (1292-1350), kemudian oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1792), berkembang setelah tokoh ini meninggal dunia. (Howard M.Federspiel, Persatuan Islam,Pembaharuan Islam Indonesia Abad XX,hlm.14, Hendi Suhendi, “Solidaritas Sosial Keagamaan Jamaah Persatuan Islam”, hlm. 127)
•Jamaluddin al-Afgani (1839-1897), kemudian Muhammad Abduh (1845-1935), dilanjutkan Rašîd Ridâ (1856-1935). (Suhendi, “Solidaritas Sosial”,hlm.128)
•Gerakan salaf masuk ke Indonesia akhir abad ke-18. di Minangkabau oleh Haji Miskin julukan Harimau nan Salapan: Tuanku Haji Miskin, Tuanku di Kubu Sanang, Tuanku di Koto Ambalau, Tuanku di Ladang Lawas, Tuanku di Padang Luar, di Galung, di Lubuk Aur, dan Nan Renceh. (Dadan Wildan, Pasang Surut Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia, hlm.17)
•Persisberasal dari pertemuan kenduri, oleh H.M. Zamzam dan H.M. Junus, lalu menjadi kelompok penelaah (study club) dalam bidang keagamaan. Menamakan kelompoknya “Persatuan Islam”, maka resmi didirikanlah organisasi.
•Nama “Persatuan Islam” mengisyaratkan rûh al-ijtihâddan jihad, persatuan pemikiran Islam, persatuan rasa Islam, persatuan usaha Islam, dan persatuan suara Islam.
•Diilhami QS.Ali Imran ayat 103, dan hadis Turmuzi: “Kekuatan Allah itu beserta jama’ah”. (Wildan, Sejarah Perjuangan, hlm. 29-30)
•
•Pada waktu berdirinya, umat terbelenggu oleh fatwa-fatwa tidak berdasar Alquran dan Sunah, hanyut antara unsur Islam dan unsur pra-Islam. (Wildan, Sejarah Perjuangan, hlm. 41)
•Visi Jam’iyah Persis: terwujudnya al-Jamaah sesuai tuntutan Alquran dan Sunah.
•Misi: (1)mengembalikan umat kepada Alquran dan Sunah. (2)menghidupkan ruh al-jihad, ijtihad dan tajdid. (3)mewujudkan Mujahid, Mujtahid, dan Muwahid. (4)meningkatkan kesejahteraan umat. (Qanun Asasi Qanun Dakhili Persis 2005, hal. 125)
•Tujuan: terlaksananya syariat Islam berlandaskan Alquran dan Sunah secara kâffatdalam segala aspek kehidupan. (Qanun Asasi Qanun Dakhili Persatuan Islam 2005, hal. 7)
Gambaran UmumPendidikan Persatuan Islam
Kondisi dan Pertumbuhan Gerakan Pendidikan Modern Islam di Indonesia
•Karel A. Steenbrink : faktor pendorong pembaharuan pendidikan Islam permulaan abad ke-20 :
1.Tahun 1900,banyak pemikiran untuk kembali ke Alquran dan Sunah, menolak taklid.
2.Perlawanan nasional terhadap kolonial Belanda.
3.Adanya usaha umat Islam memperkuat organisasinya di bidang sosial ekonomi.
4.Tidak puas dengan metode tradisional dalam mempelajari Alquran dan studi agama. Dan masuknya ide-ide pembaharuan pemikiran Islam. (Karel A.Steenbrink, Pesantren, Madrasah, Sekolah,1994:hlm. 26-28)
Pendidikan Persatuan Islam
•Tahun 1924:Penyelenggaraan kelas pendidikan akidah dan ibadah serta kursus-kursus.
•Tahun 1927,kelas khusus kelompok diskusi untuk anak muda yang telah menjalani studi di sekolah pemerintah.
•Tahun 1930, Pendis didirikan A.A. Banaama.
•Maret 1936,pesantren. Tahun 1942, dibuka tingkat Ibtidaiyah.
•Tahun 1950,dibuka Tsanawiyah. Tahun 1955, tingkat Tajhiziyah dan Mu’allimin. (Federspiel, Labirin Ideologi, hlm. 150, Wildan, Sejarah Perjuangan, hlm.45, 134, Noer, Gerakan Modern, hlm.101)
•Tahun 1955 mulai melakukan standarisasi dan penyeragaman kurikulum.
•Pendis, cikal bakal pendidikan formal yang didirikan oleh M. Natsir, karena adanya ketimpangan yang dirasakan terhadap rakyat pribumi atas penindasan penjajah Belanda, masyarakat dalam garis kebodohan dan keterbelakangan, banyak yang tidak paham ajaran universal yang terdapat dalam kitab suci Alquran,rendahnya pemahaman agama.(Tiar Anwar Bachtiar, Sejarah Pendidikan Persatuan Islam, dari "Pendis" sampai "Pesantren Persis" (1936-1983), t.th), hlm. 16)
•Pesantren, bertujuan untuk mencetak kader-kader Persis yang paham dalam bidang agama dan kemudian dapat menjadi mubalig yang sanggup menyiarkan.(Bachtiar, Sejarah Pendidikan, hlm. 19)
•Nama lembaga pendidikan yang dipilih A. Hassan yaitu “pesantren”. Pada umumnya, pesantren memang dimaksudkan untuk mendidik calon-calon ahli agama (ulama).
•Pendidikan Tinggi, tahun 80-an Pesantren Persatuan Islam Bandung masih bertahan dengan pendidikan dasar dan menengahnya.Tahun 90-an dibuka Pesantren Persatuan Islam Tinggi (PPT).Di Bangil, tahun 1962Universitas Pesantren Islam (UPI). (Bachtiar, Sejarah Pendidikan, hlm. 30, Dis: hal. 207)
•Pendidikan tinggi, keputusan Pedoman1984, disebut "Pesantren Luhur”. (Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Pesantren Persatuan Islam1984, hal. 2)
Konsep Pendidikan Persatuan Islam
Qanoen Pesanteren Persatoean Islam Bandung 1936
Fasal ke 1Tarich Berdiri dan Nama
•Tempat peladjaran terseboet, didirikan di Bandoeng pada tanggal 1 Dzil-Hidjdjah 1354bersamaan dengan tg. 4 Maret 1936,dengan nama: “PESANTEREN PERSATOEAN ISLAM BANDOENG”.
•Dengan berdirinya Pesanteren ini, berarti P.B. Persatoean Islam telah mendjalankan kepoetoesan Conferentie Persatoean Islam 1935 boeat mengadakan Cursus Moeballigh.
Fasal ke 3Toedjoean Pesanteren
•Pesanteren ini, toedjoeannja semata-mata hendak mengeloearkan moeballigh-moeballighdengan mengadjarkan bahasa Arab dan alat-alatnja dan ilmoe-ilmoe agama Islam jang perloe, dan sedikit-sedikit dari peladjaran-peladjaran agama-agama lain, dan sedikit dari ilmoe menghitoeng. Djiografi, ilmoe alam dan lain-lain ilmoe kedoeniaan jang akan menolong seorang moeballigh di dalam pekerdjaannja bertabligh.
Fasal ke 9Peladjaran Pesanteren dan Bahasa
•Di Pesanteren ini, akan diadjarkan ilmoe-ilmoe jang perloe ada pada seorang moeballigh Islam jang berdasar pada Qoer’an dan Hadits, jaitoe:
(1) Tauhid(7) Tarich (13) Bajaan
(2) Fiqh(8) Tafsir (14) Badie’
(3) Batja Qoer’an(9) Hadits (15) Ma’anie
(4) Tadjwied(10) Chat (16) Manthiq
(5) Sharaf (11) Oesoel Fiqh(17) Bahasa Melajoe
(6) Nahwu (12) Achlaaq
(17) Bahasa Melajoe, dan lain-lain ilmoe kedoeniaan jang perloe, seperti ilmoe Hisaab, ilmoe Alam, ilmoe journalistiek, dan lain-lain ilmoe jang akan dipandang perloe.
•Bahasa jang terpakai boeat mengadjar ilmoe-ilmoe itoe ialah bahasa Melajoe/
•Tetapi akan dipisahkan djoega satoe masa oentoek melatih moerid-moerid beromong dengan bahasa Arab.
Fasal ke 11Goeroe-goeroe Pesanteren
•Goeroe-goeroe jang mengadjar dalam Pesanteren ini sementara beloem ada kekoeatan, adalah karena Allah tidak pakai bajaran.
•Goeroe-goeroe jang soedah sanggoep mengadjar di Pesanteren ini, ialah toean-toean:
1.H. M. Zamzam.
2.H. Azhari.
3.H. M.Ramli.
4.E. Abdoerrahman.
5.O. Qamaroeddin.
6.M. Natsir.
7.Fachroeddin.
8.Samsoedin.
9.A. A. Banaama.
10.Soelaiman Aboes-Soe’oed.
11.A. Hassan.
12.Abdoel Kadir bin Hassan.
Fasal ke 12Nazhir-nazhir atau pengoeroes-pengoeroes Pesanteren jang dipilih oleh P.B. Persatoean Islam boeat tiga tahoen pertama 1936-1939, ialah toean-toean:
1.A. Hassan, sebagai Ketoea.
2.H. M. Zamzam, Wakil Ketoea.
3.Samsoedin, penoelis.
4.Nastari, bendahari.
5.H. Azhari, pembantoe.
6.E. Abdoerrahman, pembantoe.
7.H. M.Ramli, pembantoe.
8.Kemas Ahmad,pembantoe.
9.M. Natsir,pembantoe.
•Pendidikan Persis berdasarkan kepada Alquran dan Sunah serta kepada peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah. (Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dasar dan Menengah Persatuan Islam,2006, hal. 1)
•Visi pendidikan Persis: terwujudnya manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi (QS. Al-Baqarah: 30).
•
(Pedoman Jam'iyyah Persatuan Islam,2002, hlm. 51)
•Misi: Pemanusiaan insan ûlu al-albâbselaku muslim kâffatyang tafaqquh fi al-dîn. (QS. Al-Baqarah: 208).
•
(Pedoman Jam'iyyah Persatuan Islam,2002, hlm. 51)
•Tujuan: terwujudnya ţâ‟ifat mutafaqqihîna fi al-dîn(QS. Al-Taubah: 122).
•
(Pedoman 2006, hal, 3)
•Satuan pendidikan: (1)Pendidikan pesantren dan pendidikan sekolah, termasuk ke dalam "lingkungan pendidikan sekolah“; (2)Satuan pendidikan luar pendidikan pesantren dan luar pendidikan sekolah, yang disebut dengan "pendidikan luar sekolah". (Pedoman Sistem Pendidikan Persatuan Islam, 1996, hlm. 6, Pedoman2002, hlm. 53, dan Pedoman2006, hlm. 4)
•Jalur pendidikan formal, pendidikan pesantren dan pendidikan sekolah, diselenggarakan secara berjenjang, berkesinambungan dan berkelanjutan. Nonformal dan informal termasuk pendidikan luar pesantren dan sekolah.
•Jenjang pendidikan, (1)pendidikan prasekolah, pendidikan Hadlanatul Athfal, Raudlatul Athfal, (2)Pendidikan Dasar; (3)Pendidikan Menengah; dan (4)Pendidikan Tinggi. (Pedoman2006, hlm. 5-6, Kumpulan Kaifiyyah dan Pedoman Jam'iyyah Persatuan Islam, 2006, hlm. 11)
KESIMPULAN
Tujuan Umum Pendidikan Persis
•Tujuan umum pendidikan Persis pertama kali dirumuskan ialah untuk mencetak muballigîn. Tujuan ini penekanannya mubalig yang fâqihmemahami agama secara mendalam.
•Perkembangan tujuan selanjutnya, ialah terwujudnya kepribadian muslim yang tafaqquh fi al-dîn.
•Pendidikan formal Persis adalah pendidikan yang berorientasi pada Islam, bersistem, berlandaskan pada teori ilmu pendidikan dan tujuan nasional, serta mengacu pada komponen-komponen pendidikan
•Pendidikan formal Persis bertujuan membentuk generasi yang tafaqquh fi al-dînmelalui upaya tanmiyat(pengembangan) dan tajdîd(pembaharuan).
•Tafaqquh fi al-dînmerupakan ciri khas tujuan pendidikan Persis, karena ingin melahirkan fuqahâ‟.
•Maka, penekanan pada pengkajian Agama yang mendalam (tafaqquh) mendapat perhatian yang besar. Jika tidak demikian, akan sulit untuk melahirkan fuqahâ‟sebagai generasi pelanjut.
•Kurikulumyang digunakan sekarang lebih komprehensif, mandiri, proporsional, terintegrasi, serta dikelompokkan ke dalam al-„Ulûm al-Šar„iyat, al-„Ulûm al-Kauniyat, al-„Ulûm al-Insâniyatdan Program Unggulan,
•Penekanan pada mata pelajaran agama lebih besar dari mata pelajaran umum,
•Pola organisasi kurikulum berdasarkan pada mata pelajaran terpisah-pisah dan mata pelajaran gabungan (untuk pendidikan pesantren jenjang pendidikan dasar dan menengah).
•Kurikulum pendidikan tinggi mengacu pada Diknas dan Depag, kecuali Ma'had Aly.
•Kurikulum Persis dikategorikan modern dan bersifat dinamis.
•Pendidikmemiliki kualifikasi akademik minimal, berkemampuan sesuai bidang ilmunya, mewakafkan diri, memiliki sifat kebapakan (abawiyat), berakhlak mulia, hidmatyang tinggi, dan tugas utama melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, di samping pada umumnya sebagai da'i.
•Peserta didikdisiapkan untuk menjadi mubalig, pendidik dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, serta menjadi insan yang berakhlak karimah,melalui bai'at santri, disiapkan agar menjadi pemimpin masa depan dan menjadi pendidik generasi lanjut yang siap melestarikan nilai-nilai Islam, lewat pelatihan dan kegiatan jam'iyah santri Rijalul Ghad (RG) dan Ummahatul Ghad (UG).
•Alat pendidikanmengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan kemajuan iptek.
•Buku sumber untuk mata pelajaran agama umumnya tetap mempertahankan ciri khasnya, yaitu buku sumber berbahasa Arab.
•Biaya bersumber dari jam'iyah, anggota, keluarga peserta didik, masyarakat, pemerintah dan pihak lain.
•Proses pendidikansangat diperhatikan, yang meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran.
•Di antara ciri khas dalam proses pendidikan Persis ialah waktu kegiatan belajar-mengajar yang digunakan mengacu kepada kalender Hijriyah, metode pembelajaran menggunakan sistem madrasi(klasikal), dan bahś al-kutubtermasuk pada program unggulan.
•Evaluasimencakup semua komponen pendidikan.
•Evaluasi terhadap peserta didik dilakukan pada akhir satuan pelajaran, akhir caturwulan, akhir semester dan ujian akhir pesantren (UAP/EBTA).
•Pada masa sekarang ada evaluasi tengah semester.
•Teknik evaluasi:lisan, tulisan dan praktek.
•UAP diatur oleh Bidgar Dikdasmen PP. Persis dengan sistem sentralistik.
•Kelembagaan pendidikanterdiri dari jenis pendidikan pesantren (keagamaan) dan sekolah (umum).
•Jenis pendidikan pesantren: Ibtidaiyah, Diniyah Ula, Tajhiziyah, Tsanawiyah, Diniyah Wustha, Mu'allimin program Ilmu Agama, IPA, IPS dan Bahasa, dan Aliyah program Ilmu Agama, IPA, IPS dan Bahasa,
•Jenis pendidikan sekolah: SD, SMP, SMK dan SMA program IPA, IPS dan Bahasa.
•Jenjang pendidikan mencakup pendidikan dasar, menengah dan tinggi.
Oleh:
Dr. H.Dedeng Rosidin, M.Ag.
Jam’iyyah Persatuan Islam (Persis)
•Didirikan1923diBandungolehsekelompokumatIslamyangtertarikpadakajiandanaktivitaskeagamaan.
•Muncul karena tuntutan perkembangan kebangkitan dunia Islam.
•Oleh Ibnu Taimiyah (1263-1328), gerakan semacam itu disebut “Muhyi Aśar al-Salaf”, membangkitkan kembali ajaran-ajaran sahabat Rasul dan tâbi„in, berpedoman Alquran dan Sunah Rasulullah.
•Dilanjutkan oleh muridnya Ibnu Qayyim (1292-1350), kemudian oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1792), berkembang setelah tokoh ini meninggal dunia. (Howard M.Federspiel, Persatuan Islam,Pembaharuan Islam Indonesia Abad XX,hlm.14, Hendi Suhendi, “Solidaritas Sosial Keagamaan Jamaah Persatuan Islam”, hlm. 127)
•Jamaluddin al-Afgani (1839-1897), kemudian Muhammad Abduh (1845-1935), dilanjutkan Rašîd Ridâ (1856-1935). (Suhendi, “Solidaritas Sosial”,hlm.128)
•Gerakan salaf masuk ke Indonesia akhir abad ke-18. di Minangkabau oleh Haji Miskin julukan Harimau nan Salapan: Tuanku Haji Miskin, Tuanku di Kubu Sanang, Tuanku di Koto Ambalau, Tuanku di Ladang Lawas, Tuanku di Padang Luar, di Galung, di Lubuk Aur, dan Nan Renceh. (Dadan Wildan, Pasang Surut Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia, hlm.17)
•Persisberasal dari pertemuan kenduri, oleh H.M. Zamzam dan H.M. Junus, lalu menjadi kelompok penelaah (study club) dalam bidang keagamaan. Menamakan kelompoknya “Persatuan Islam”, maka resmi didirikanlah organisasi.
•Nama “Persatuan Islam” mengisyaratkan rûh al-ijtihâddan jihad, persatuan pemikiran Islam, persatuan rasa Islam, persatuan usaha Islam, dan persatuan suara Islam.
•Diilhami QS.Ali Imran ayat 103, dan hadis Turmuzi: “Kekuatan Allah itu beserta jama’ah”. (Wildan, Sejarah Perjuangan, hlm. 29-30)
•
•Pada waktu berdirinya, umat terbelenggu oleh fatwa-fatwa tidak berdasar Alquran dan Sunah, hanyut antara unsur Islam dan unsur pra-Islam. (Wildan, Sejarah Perjuangan, hlm. 41)
•Visi Jam’iyah Persis: terwujudnya al-Jamaah sesuai tuntutan Alquran dan Sunah.
•Misi: (1)mengembalikan umat kepada Alquran dan Sunah. (2)menghidupkan ruh al-jihad, ijtihad dan tajdid. (3)mewujudkan Mujahid, Mujtahid, dan Muwahid. (4)meningkatkan kesejahteraan umat. (Qanun Asasi Qanun Dakhili Persis 2005, hal. 125)
•Tujuan: terlaksananya syariat Islam berlandaskan Alquran dan Sunah secara kâffatdalam segala aspek kehidupan. (Qanun Asasi Qanun Dakhili Persatuan Islam 2005, hal. 7)
Gambaran UmumPendidikan Persatuan Islam
Kondisi dan Pertumbuhan Gerakan Pendidikan Modern Islam di Indonesia
•Karel A. Steenbrink : faktor pendorong pembaharuan pendidikan Islam permulaan abad ke-20 :
1.Tahun 1900,banyak pemikiran untuk kembali ke Alquran dan Sunah, menolak taklid.
2.Perlawanan nasional terhadap kolonial Belanda.
3.Adanya usaha umat Islam memperkuat organisasinya di bidang sosial ekonomi.
4.Tidak puas dengan metode tradisional dalam mempelajari Alquran dan studi agama. Dan masuknya ide-ide pembaharuan pemikiran Islam. (Karel A.Steenbrink, Pesantren, Madrasah, Sekolah,1994:hlm. 26-28)
Pendidikan Persatuan Islam
•Tahun 1924:Penyelenggaraan kelas pendidikan akidah dan ibadah serta kursus-kursus.
•Tahun 1927,kelas khusus kelompok diskusi untuk anak muda yang telah menjalani studi di sekolah pemerintah.
•Tahun 1930, Pendis didirikan A.A. Banaama.
•Maret 1936,pesantren. Tahun 1942, dibuka tingkat Ibtidaiyah.
•Tahun 1950,dibuka Tsanawiyah. Tahun 1955, tingkat Tajhiziyah dan Mu’allimin. (Federspiel, Labirin Ideologi, hlm. 150, Wildan, Sejarah Perjuangan, hlm.45, 134, Noer, Gerakan Modern, hlm.101)
•Tahun 1955 mulai melakukan standarisasi dan penyeragaman kurikulum.
•Pendis, cikal bakal pendidikan formal yang didirikan oleh M. Natsir, karena adanya ketimpangan yang dirasakan terhadap rakyat pribumi atas penindasan penjajah Belanda, masyarakat dalam garis kebodohan dan keterbelakangan, banyak yang tidak paham ajaran universal yang terdapat dalam kitab suci Alquran,rendahnya pemahaman agama.(Tiar Anwar Bachtiar, Sejarah Pendidikan Persatuan Islam, dari "Pendis" sampai "Pesantren Persis" (1936-1983), t.th), hlm. 16)
•Pesantren, bertujuan untuk mencetak kader-kader Persis yang paham dalam bidang agama dan kemudian dapat menjadi mubalig yang sanggup menyiarkan.(Bachtiar, Sejarah Pendidikan, hlm. 19)
•Nama lembaga pendidikan yang dipilih A. Hassan yaitu “pesantren”. Pada umumnya, pesantren memang dimaksudkan untuk mendidik calon-calon ahli agama (ulama).
•Pendidikan Tinggi, tahun 80-an Pesantren Persatuan Islam Bandung masih bertahan dengan pendidikan dasar dan menengahnya.Tahun 90-an dibuka Pesantren Persatuan Islam Tinggi (PPT).Di Bangil, tahun 1962Universitas Pesantren Islam (UPI). (Bachtiar, Sejarah Pendidikan, hlm. 30, Dis: hal. 207)
•Pendidikan tinggi, keputusan Pedoman1984, disebut "Pesantren Luhur”. (Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Pesantren Persatuan Islam1984, hal. 2)
Konsep Pendidikan Persatuan Islam
Qanoen Pesanteren Persatoean Islam Bandung 1936
Fasal ke 1Tarich Berdiri dan Nama
•Tempat peladjaran terseboet, didirikan di Bandoeng pada tanggal 1 Dzil-Hidjdjah 1354bersamaan dengan tg. 4 Maret 1936,dengan nama: “PESANTEREN PERSATOEAN ISLAM BANDOENG”.
•Dengan berdirinya Pesanteren ini, berarti P.B. Persatoean Islam telah mendjalankan kepoetoesan Conferentie Persatoean Islam 1935 boeat mengadakan Cursus Moeballigh.
Fasal ke 3Toedjoean Pesanteren
•Pesanteren ini, toedjoeannja semata-mata hendak mengeloearkan moeballigh-moeballighdengan mengadjarkan bahasa Arab dan alat-alatnja dan ilmoe-ilmoe agama Islam jang perloe, dan sedikit-sedikit dari peladjaran-peladjaran agama-agama lain, dan sedikit dari ilmoe menghitoeng. Djiografi, ilmoe alam dan lain-lain ilmoe kedoeniaan jang akan menolong seorang moeballigh di dalam pekerdjaannja bertabligh.
Fasal ke 9Peladjaran Pesanteren dan Bahasa
•Di Pesanteren ini, akan diadjarkan ilmoe-ilmoe jang perloe ada pada seorang moeballigh Islam jang berdasar pada Qoer’an dan Hadits, jaitoe:
(1) Tauhid(7) Tarich (13) Bajaan
(2) Fiqh(8) Tafsir (14) Badie’
(3) Batja Qoer’an(9) Hadits (15) Ma’anie
(4) Tadjwied(10) Chat (16) Manthiq
(5) Sharaf (11) Oesoel Fiqh(17) Bahasa Melajoe
(6) Nahwu (12) Achlaaq
(17) Bahasa Melajoe, dan lain-lain ilmoe kedoeniaan jang perloe, seperti ilmoe Hisaab, ilmoe Alam, ilmoe journalistiek, dan lain-lain ilmoe jang akan dipandang perloe.
•Bahasa jang terpakai boeat mengadjar ilmoe-ilmoe itoe ialah bahasa Melajoe/
•Tetapi akan dipisahkan djoega satoe masa oentoek melatih moerid-moerid beromong dengan bahasa Arab.
Fasal ke 11Goeroe-goeroe Pesanteren
•Goeroe-goeroe jang mengadjar dalam Pesanteren ini sementara beloem ada kekoeatan, adalah karena Allah tidak pakai bajaran.
•Goeroe-goeroe jang soedah sanggoep mengadjar di Pesanteren ini, ialah toean-toean:
1.H. M. Zamzam.
2.H. Azhari.
3.H. M.Ramli.
4.E. Abdoerrahman.
5.O. Qamaroeddin.
6.M. Natsir.
7.Fachroeddin.
8.Samsoedin.
9.A. A. Banaama.
10.Soelaiman Aboes-Soe’oed.
11.A. Hassan.
12.Abdoel Kadir bin Hassan.
Fasal ke 12Nazhir-nazhir atau pengoeroes-pengoeroes Pesanteren jang dipilih oleh P.B. Persatoean Islam boeat tiga tahoen pertama 1936-1939, ialah toean-toean:
1.A. Hassan, sebagai Ketoea.
2.H. M. Zamzam, Wakil Ketoea.
3.Samsoedin, penoelis.
4.Nastari, bendahari.
5.H. Azhari, pembantoe.
6.E. Abdoerrahman, pembantoe.
7.H. M.Ramli, pembantoe.
8.Kemas Ahmad,pembantoe.
9.M. Natsir,pembantoe.
•Pendidikan Persis berdasarkan kepada Alquran dan Sunah serta kepada peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah. (Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dasar dan Menengah Persatuan Islam,2006, hal. 1)
•Visi pendidikan Persis: terwujudnya manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi (QS. Al-Baqarah: 30).
•
(Pedoman Jam'iyyah Persatuan Islam,2002, hlm. 51)
•Misi: Pemanusiaan insan ûlu al-albâbselaku muslim kâffatyang tafaqquh fi al-dîn. (QS. Al-Baqarah: 208).
•
(Pedoman Jam'iyyah Persatuan Islam,2002, hlm. 51)
•Tujuan: terwujudnya ţâ‟ifat mutafaqqihîna fi al-dîn(QS. Al-Taubah: 122).
•
(Pedoman 2006, hal, 3)
•Satuan pendidikan: (1)Pendidikan pesantren dan pendidikan sekolah, termasuk ke dalam "lingkungan pendidikan sekolah“; (2)Satuan pendidikan luar pendidikan pesantren dan luar pendidikan sekolah, yang disebut dengan "pendidikan luar sekolah". (Pedoman Sistem Pendidikan Persatuan Islam, 1996, hlm. 6, Pedoman2002, hlm. 53, dan Pedoman2006, hlm. 4)
•Jalur pendidikan formal, pendidikan pesantren dan pendidikan sekolah, diselenggarakan secara berjenjang, berkesinambungan dan berkelanjutan. Nonformal dan informal termasuk pendidikan luar pesantren dan sekolah.
•Jenjang pendidikan, (1)pendidikan prasekolah, pendidikan Hadlanatul Athfal, Raudlatul Athfal, (2)Pendidikan Dasar; (3)Pendidikan Menengah; dan (4)Pendidikan Tinggi. (Pedoman2006, hlm. 5-6, Kumpulan Kaifiyyah dan Pedoman Jam'iyyah Persatuan Islam, 2006, hlm. 11)
KESIMPULAN
Tujuan Umum Pendidikan Persis
•Tujuan umum pendidikan Persis pertama kali dirumuskan ialah untuk mencetak muballigîn. Tujuan ini penekanannya mubalig yang fâqihmemahami agama secara mendalam.
•Perkembangan tujuan selanjutnya, ialah terwujudnya kepribadian muslim yang tafaqquh fi al-dîn.
•Pendidikan formal Persis adalah pendidikan yang berorientasi pada Islam, bersistem, berlandaskan pada teori ilmu pendidikan dan tujuan nasional, serta mengacu pada komponen-komponen pendidikan
•Pendidikan formal Persis bertujuan membentuk generasi yang tafaqquh fi al-dînmelalui upaya tanmiyat(pengembangan) dan tajdîd(pembaharuan).
•Tafaqquh fi al-dînmerupakan ciri khas tujuan pendidikan Persis, karena ingin melahirkan fuqahâ‟.
•Maka, penekanan pada pengkajian Agama yang mendalam (tafaqquh) mendapat perhatian yang besar. Jika tidak demikian, akan sulit untuk melahirkan fuqahâ‟sebagai generasi pelanjut.
•Kurikulumyang digunakan sekarang lebih komprehensif, mandiri, proporsional, terintegrasi, serta dikelompokkan ke dalam al-„Ulûm al-Šar„iyat, al-„Ulûm al-Kauniyat, al-„Ulûm al-Insâniyatdan Program Unggulan,
•Penekanan pada mata pelajaran agama lebih besar dari mata pelajaran umum,
•Pola organisasi kurikulum berdasarkan pada mata pelajaran terpisah-pisah dan mata pelajaran gabungan (untuk pendidikan pesantren jenjang pendidikan dasar dan menengah).
•Kurikulum pendidikan tinggi mengacu pada Diknas dan Depag, kecuali Ma'had Aly.
•Kurikulum Persis dikategorikan modern dan bersifat dinamis.
•Pendidikmemiliki kualifikasi akademik minimal, berkemampuan sesuai bidang ilmunya, mewakafkan diri, memiliki sifat kebapakan (abawiyat), berakhlak mulia, hidmatyang tinggi, dan tugas utama melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, di samping pada umumnya sebagai da'i.
•Peserta didikdisiapkan untuk menjadi mubalig, pendidik dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, serta menjadi insan yang berakhlak karimah,melalui bai'at santri, disiapkan agar menjadi pemimpin masa depan dan menjadi pendidik generasi lanjut yang siap melestarikan nilai-nilai Islam, lewat pelatihan dan kegiatan jam'iyah santri Rijalul Ghad (RG) dan Ummahatul Ghad (UG).
•Alat pendidikanmengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan kemajuan iptek.
•Buku sumber untuk mata pelajaran agama umumnya tetap mempertahankan ciri khasnya, yaitu buku sumber berbahasa Arab.
•Biaya bersumber dari jam'iyah, anggota, keluarga peserta didik, masyarakat, pemerintah dan pihak lain.
•Proses pendidikansangat diperhatikan, yang meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran.
•Di antara ciri khas dalam proses pendidikan Persis ialah waktu kegiatan belajar-mengajar yang digunakan mengacu kepada kalender Hijriyah, metode pembelajaran menggunakan sistem madrasi(klasikal), dan bahś al-kutubtermasuk pada program unggulan.
•Evaluasimencakup semua komponen pendidikan.
•Evaluasi terhadap peserta didik dilakukan pada akhir satuan pelajaran, akhir caturwulan, akhir semester dan ujian akhir pesantren (UAP/EBTA).
•Pada masa sekarang ada evaluasi tengah semester.
•Teknik evaluasi:lisan, tulisan dan praktek.
•UAP diatur oleh Bidgar Dikdasmen PP. Persis dengan sistem sentralistik.
•Kelembagaan pendidikanterdiri dari jenis pendidikan pesantren (keagamaan) dan sekolah (umum).
•Jenis pendidikan pesantren: Ibtidaiyah, Diniyah Ula, Tajhiziyah, Tsanawiyah, Diniyah Wustha, Mu'allimin program Ilmu Agama, IPA, IPS dan Bahasa, dan Aliyah program Ilmu Agama, IPA, IPS dan Bahasa,
•Jenis pendidikan sekolah: SD, SMP, SMK dan SMA program IPA, IPS dan Bahasa.
•Jenjang pendidikan mencakup pendidikan dasar, menengah dan tinggi.
VISI MISI TUJUAN PENDIDIKAN PERSIS
PESANTREN PERSATUAN ISLAM
Oleh : Drs. H. Ahmad Daerobby M.Ag.
I.Muqaddimah
Dalam rangka Reorientasi dan Revitalisasi Sistem dan model pendidikan di lingkungan Persis diperlukan pemahaman yang mendalam tentang Visi, Misi dan Tujuan dari pendidikan itu. Dengan adanya pemahaman yang mendalam tentang itu, maka akan diketahui ,arah dan tujuan pendidikan di Persis, termasuk system dan model yang akan diberlakukannya. Memahami Visi, artinya memahami pandangan ke depan dari pendidikan itu . Memahami Misi, artinya memahami apa yang akan diemban dengan adanya pendidikan itu. Sedangkan memahami Tujuan, yaitu tahu dan paham tujuan akhir (ghayah) yang akan dicapai oleh pendidikan itu.
Adapun tentang sisitem dan model pendidikan yang diterapkan di Persatuan Islam, sebagaimana diketahui pada umumnya menganut system “ Pesantren”.Di- mulai dari tingkat pemula sampai ke tingkat yang lebih tinggi ( Ibtidaiyyah, Tajhiziyyah, Tsanawiyyah dan Muallimien).
Jika semua itu dipahami ,dari mulai Visi, Misi, Tujuan, system dan Model, maka dapat diprogram dengan baik segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan Kepesantrenan tsb. Seperti selektif dalam memilih santri baru yang akan dididik di Pesantren itu. Memilih guru atau asatidzahnya yang betul-betul berkompeten dalam bidangnya. Membuat kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Menentukan metoda pembelajaran yang baik ,termasuk memperhatikan sarana bangunan fisik yang memadai. Insya Allah dengan program yang betul betul terencana dengan baik ini, tujuan pendidikan Pesantren itu akan tercapai.
II. Visi, Misi dan Tujuan.
Dalam buku Pedoman Kerja Jam’iyyah dan “ Peyempurnaan Kurikulum 2006,diterangkan mengenai Visi, Misi ,dan Tujuan Pendidikan Pesantren di lingkungan Persatuan Islam sbb.:( Lihat :Desertasi DR.Dedeng Rasyidin MAg):
A. Visi : Terwujudnya manusia sebagai Khalifah di muka bumi.Landasannya sebagaimana Firman Allah SWT. ( Al-Baqarah : 30 ):
??? ??? ???? ??????? ???? ???? ?? ????? ????? . ..
Arti “ Khalifah” dalam alquran : “Pengganti mahluk lain sebelumnya”,” Khalifah Allah dalam mengajarkan tauhid,menjalankan hukum dan keadilan”,” Menggantikan kaum yang terdahulu”, “Mengganti generasi yang sebelumnya”, “Khalifah Allah dalam membangun dan memakmurkan bumi,” Pemimpin yang bertanggung jawab”
B. Misi : Pemanusiaan “Insan Ulul-Albab” selaku muslim Kaaffah yang tafaqquh Fid-Dien. Sebagaimana firman Allah SWT.) Al-Baqarah: 208)
??????? ????? ????? ?????? ?? ????? ????? ...
Kata “ Insan “ diambil dari kata “Anasa”, Anisa”, dan Nasiya.
“Anasa” dalam pengertian “Abshara” : Melihat, bernalar dan berfikir.
“Anisa” dalam pengertian “jinak” atau ramah. Dan “Nasiya” dalam pengertian “lupa”.
“ Ulul Albab” : artinya orang yang mempunyai akal yang bersih dari kekotoran”.
Atau “ yang mempunyai pemikiran sempurna’ bersih dari kekotoran”. Atau yang mempunyai akal yang bercahaya ,bersih dari hawa nafsu, atau “ yang mempunyai pandangan bersinar , dan akal yang kuat,hasil tadabbur dan tafakkur”.
C. Tujuan : Terwujudnya kepribadian muslim yang “Tafaqquh Fid-Dien”.
Tafaqquh, artinya : Jika seseorang mencari ilmu kemudian mengkhususkan padanya untuk mendalaminya.Dalam al-Qur’an dijelaskan ( Attaubah :122 ):
??? ??? ???????? ??????? ????? ????? ??? ?? ??? ???? ???? ????? ????????? ?? ?????...
Kemudian Tafaqquh fid-Dien itu adalah suatu tuntutan untuk menjadi “Fuqaha”, mengerti dan paham terhadap ilmu ,serta memikul beban yang berat dalam mmemperolehnya, dan mampu menyampaikan pada orang lain. ( Al-Shabuni: 389)
Tafaqquh Fid-Dien adalah mempelajari apa yang Allah turunkan dan mengajarkannya.( Al-Suyuthi: 4: 322).
Tafaqquh Fid-Dien adalah media untuk berjihad lewat hujjah dan petunjuk, yang merupakan satu segi yang sangat penting dalam da’wah untuk mengajak kepada iman dan menegakkan sendi-sendi ke-Islaman”.
Dengan tafaqquh Fid-Dien ini akan menghasilkan fiqih. Dan dengan Tafaqquh fid-Dien artinya dituntut untuk menjadi seorang mujtahid. Adapun syarat-syarat menjadi Mujtahid diterangkan oleh para ulama Ushul, antara lain :
1. Memahami al-Qur’an dengan Asbab Nuzulnya,Nasikh dan mansukhnya, 2.Memahamai hadits dan ilmu Hadits,3. Mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang bahasa Arab,4. Mengetahui tentang tempat-tempat Ijma’,-5. Mengetahui ushul-Fiqih. 6. Mengetahui maksud-maksud Syari’at. 7, Memahami keadaan masyarakat. 8. Bersikap Adil dan takwa .( Yusuf Al-Qardawi).
Hal ini perlu diperhatikan oleh penyelenggara lembaga pendidikan di Persis agar dapat menentukan kebijakan yang sesuai dengan tujuan. Khususnya mengatur kurikulum, metoda pembelajaran secara mandiri dan menjadi ciri Khas. Dan selektif memilih calon santri-santrinya, berikut para pengajarnya.
III.Kesimpulan
Dari pengertian Tafaqquh Fid-Dien di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Pesantren Persatuan Islam adalah untuk menjadi Fuqaha (ahli Fiqih).Yang tentunya dari tujuan ini dapat ditarik benang merahnya, khususnya bagaimana mengaplikasikannya secara benar. Dan dengan demikian maka ciri khas dari pesantren Persis adalah ke-Fiqihan-nya” yang harus ditonjolkan.
Demikianlah. Wallahu a’lam bi Al-Shawab.
Senin, 23 April 2012
Aku menunggumu
Ingin ku segera memelukmu..
Membawamu tuk iringi langkahku…
Namun tak berhak aku…
Dan takkan ku paksakan itu..
Kau masih belum milikku..
Belum jadi kekasihku…
Dan ku belum jadi bagian hidupmu…
Belum jadi satu yang selalu engisi hatimu…
Meski terasa lelah aku bertahan..
Aku akan terus menahan..
Segala kerinduaan..
Dan hasrat yang tak terucapkan..
Kau bagai bulan..
Bersinar terangi gelap malam..
Terlihat oleh mataku tanpa penghalang…
Namun kau sulit tergapaikan…
Tapi aku pasti bertahan…
Karena kau telah memberiku harapan..
Akan cintamu yang mustahil tergapaikan..
Meski ku tak tahu tak semudah itu tuk menggapaimu..
Karena yang inginkan kau bukan hanya aku..
Engkau putri raja yang di damba..
Banyak pangeran dan ksatria yang mencoba menggapaimu…
Sedangkan aku hanya prajurit tak bernama bagimu..
Ya….. aku memang prajurit tak bernama
Tak sekuat ksatria..
Tak semenawan pangeran..
Hanya seorang pemimpi dengan sepenggal puisi saja..
Namun aku pasti menunggu mu…
Menunggu jawaban dari cintaku…..